Kenaikan Suku Bunga The Fed Tekan Nilai Tukar Rupiah



( 2017-01-31 02:17:34 )

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan di pasar spot, Kamis (15/12/2016) dibuka melemah 0,37% atau 49 poin ke Rp13.342/USD.

Setelah itu, sekitar pukul 10.11 WIB, rupiah di indeks Bloomberg, kembali melemah hingga 0,48% atau 64 poin ke Rp13.358/USD. Rabu kemarin, mata uang NKRI rupiah di indeks Bloomberg, ditutup menguat 0,23% atau 31 poin ke Rp13.294/USD.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah pada hari ini terperosok hingga 0,53% atau 71 poin ke Rp13.363/USD pada pukul 10.17 WIB. Dimana sebelumnya rupiah berakhir di level Rp13.292/USD.

Menurut Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Kamis ini rupiah di Rp13.367/USD, terdepresiasi 82 poin dari posisi sebelumnya Rp13.285/USD pada Rabu kemarin.

Melansir dari Reuters, Kamis (15/12/2016), kenaikan Federal Reserve untuk pertama kalinya pada tahun ini membuat imbal hasil utang AS jangka pendek melonjak ke level tertinggi sejak 2009, mengirimkan dolar AS ke puncak sejak Januari 2003.

Indeks USD terhadap beberapa mata uang utama dunia pun perkasa di level 102,62. Hal ini membuat euro jatuh ke level USD1,0468 EUR atau sama dengan kondisi pada Maret 2015. Mata uang George Washington ini juga naik menjadi ¥ 117,86, level tertinggi sejak Februari 2016. Namun penurunan yen menjadi bahan empuk bagi saham Jepang, Nikkei yang berhasil naik 0,3%.

Melemahnya rupiah juga dirasakan mata uang lain di Asia Tenggara, dimana baht Thailand jatuh 0,10%, peso Filipina turun 0,16%, dan ringgit Malaysia anjlok 0,40%. Hanya saja dolar Singapura tetap menguat pada perdagangan Kamis ini, yaitu menguat 0,49%.